April 22, 2015

Hello There

Ketika berhenti menulis, kemudian memulai lagi ingin menulis rasanya sangat susah sekali mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran. Padahal ketika otak lagi kosong saya sering kali memikirkan hal-hal yang ingin saya tumpahkan di dalam blog.


Topik yang saya ingin bagikan pun sebenarnya banyak, Sejak tahun 2013 impian saya yang dulunya hanya mimpi saja, mulai keliatan menjadi kenyataan. Apa yang tak pernah terpikirkan oleh saya, akhirnya saya mengalaminya sendiri. Saya sangat bersyukur menjadi saya yang sekarang ini.


Tentunya hidup itu tidak selalu berjalan mulus-mulus saja, sejak dulu hidup saya selalu bergelombang seperti ombak. kadang mengalami badai, kadang lagi mengalami angin yang teduh tanpa goncangan.

Mungkin kalo bisa memilih, normalnya manusia maunya hidup biasa saja tanpa goncangan dan masalah yang dihadapi. Tapi hidup itu katanya pilihan, apa yang kita alami sekarang adalah pilihan kita di masa lalu. Ya mungkin ada benarnya filosofi itu, semuanya adalah kembali ke pilihan kita masing2, mau merasakan sedih, bahagia atapun emosi lainnya.


Jujur saya, sejak beranjak menjadi orang dewasa, saya merasakan bahwa yang namanya teman itu susah dicari, boleh dibilang saya ga punya teman yang dekat, teman yang dahulu dekat ketika kuliah ataupun sma, berasa ada jurang pemisah yang membuat kita tidak nyambung lagi. Sudah berbeda prinsip hidup yang dijalanin.


Dan beberapa kali yang dulunya saya anggap sebagai sahabat dalam suka dan duka ternyata sahabat dalam suka saja, bukan menjadi sahabat ketika duka juga, so saya ga butuh sahabat seperti itu, jadi lebih baik saya mundur teratur, bukan berarti saya tidak berteman lagi, tetapi saya memilih untuk menjaga jarak. 


Dan satu hal lagi yang saya dapatkan, adalah orang lain itu kebanyakan tidak suka akan keberhasilan kita, mereka selalu iri dan selalu ingin menjatuhkan. Jika saya mencapai suatu kesuksesan atau apa pandangan umum orang yang mendefinikan kesuksesan itu maka saya selalu menerima nada sarkastik yang seolah2 memuji tetapi menusuk di belakang. Dan sekali lagi saya tidak butuh itu semua.


Hidup itu rumit, ga pernah kebayang di pikiran saya ketika dulu jaman waktu sekolah bahwa menjadi orang dewasa itu susah dan berat, dulu hanya berpikir bagaimana mendapatkan nilai bagus dan sudah selesai, hanya sebatas itu saja. Semakin dewasa dan melangkah ke step berikutnya, maka dimulai lah kehidupan nan rumit itu. Kehidupan yang ga hanya melibatkan saya dan pasangan saya, tetapi melibatkan semua anggota keluarga.


Yang bisa dilakukan adalah bersabar, katanya sih sabar akan menghasilkan buah yang manis, masa sih? dalam hati kayanya ga yakin. Yang saya lakukan sebenarnya adalah pasrah sih bukan bersabar, kadang sebagai manusia ada sisi dimana saya tidak sabar, di sisi dimana saya merasa marah dan merasa diinjak2 oleh seseorang, entah kenapa juga rasanya sulit menghilangkan perasaan itu.


Perasaan manusia itu memang kompleks adanya, hal2 yang tak terduga malah terjadi, dan hal2 yang saya harapkan malah menemui jalan yang buntu. Yah selama masih menghirup nafas ini saya hanya bisa berusaha dengan baik menjalankan kehidupan ini, menerima apa rencana yang sudah ditetapkan oleh yang di atas.



0 comments: